This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Berikut Kata Mutiata dan kata Bijak

Kata-kata Mutiara dan Bijak mampu membuat Hidup kita terasa Berwarna dan berarti. Terkadang kata-kata dapat memacu Motivasi dalam Menjalani kehidupan Kita. Berikut Kumpulan Kata-Kata Mutiara dan Bijak dari Sudut Pandang berbagai Tokoh dan Hal lainnya.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 01 Mei 2013

Darah Putih


Senin, 29 April 2013

Idul Fitri dan Kepedulian Sosial

Assalamu'alaikum Wr. Wb

      Untuk kali ini, Saya akan membahas tentang "Idul Fitri dan Kepedulian Sosial". 
Artikel ini di muat oleh Risalah Jum'at pada tanggal 05 Syawwal 1427 / 27 Oktober 2006 M. 
Langsung saja ke Pembahasan :)

 Baca Surat "An-Nisa' ayat 36"

"Dan sembahlah Allah, dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang Ibu-Bapak, karib kerabat, anak-anka yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri". 
(QS. An-Nisa': 36)

      Manusia sebagai makhluk yang berpembawaan hidup bermasyarakat pasti hidup bertetangga dengan orang lain. Hubungan tetangga harus dipelihara sebaik-baiknya. Karena tetanggalah yang paling dekat tempat tinggalnya dengan tempat tinggal kita. Tetangga jugalah yang selalu menyaksikan peri kehidupan kita sehari-hari, Jika kita mengalami kesusahan, misalnya kematian anggota keluarga, maka yang mula-mula akan turun tangan adalah tetangga kita. Jika seseorang mengalami kerepotan, maka tetangga jugalah yang paling dekat untuk dimintai bantuan. Islam amat menekankan agar ornag berusaha memelihara hubungan ketetanggaan itu. 

      QS. An-Nisa': 36 mengajarkan: "Dan sembahlah Allah, dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang Ibu-Bapak, karib kerabat, anak-anka yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri". 

      Dalam suatu hadits Nabi, riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan: "Malaikat Jibril selalu berpesan kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga, hingga aku menyangka bahwa Malaikat Jibril akan memberi hak waris kepada tetangga terhadap hartaku."

      Hadits Nabi, riwayat Muslim mengajarkan: "Hai Abu Dzarr, jika kamu masak kaki (unta atau kambing) hendaklah kau perbanyak kuahnya, dan berikanlah sebagian kepada tetangga-tetanggamu" 

      Hadits Nabi, riwayat Bukhari dan Muslim mengajarkan: "Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman." ketika ditanyakan, siapa itu Rasulullah, beliau menjawab: "Orang yang tetangganya tidak selamat dari keburukannya."

      Hadits Nabi, riwayat Bukhari dan Muslim mengajarkan: "Barangsiapa beiman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti hati tetangganya, barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaklah ia muliakan tetamunya dan barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya berkata yang baik atau diam."

      Hadits Nabi, riwayat Thabrani mengajarkan: "Tidaklah beriman kepadaku orang yang semalam-malaman kenyang, sedang tetangganya kelaparan disampingnya, padahal ia mengetahuinya."

      Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Mu'awiyyah bin Hidah bertanya kepada Nabi s.a.w. tentang hak tetangga yang harus sipenuhi, maka beliau menjawab: "jika tetanggamu sakit, engkau menjenguknya, jika ia meninggal, engkau melayatnya: jika ia minta pinjaman uang, engkau meminjaminya; jika ia memerlukan pertolongan, engkau menolongnya; jika ia mengalami kesenangan, engkau mengucapkan selamat kepadanya; jika ia mengalami musibah, engkau ikut mengatakan bela sungkawa; jangan membangun rumah melebihi tinggi rumahnya, kecuali dengan izinnya; jangan pula kau gelisahkan ia dengan bau perikmu, kecuali kau ambilkan sebagian masakanmu untuknya; jika kau membei buah-buahan hadiahkanlah sebagian kepadanya, jika tidak akan kau hadiahkan sebagian (karena terlalu sedikit) masukkanlah buah-buahan ke rumah dengan sembunyi-sembunyi, dan jangan kau biarkan anakmu keluar membawa buah-buahan itu, agar jangan menjadikan anak tetanggamu meresa tidak senang."

      Hadits Nabi, riwayat Ibnu Hiban mengajarkan: "Barangsiapa menyakiti hati tetangganya, maka sesuangguhnya ia telah menyakiti hatiku; dan barangsiapa menyakiti hatiku, maka ia telah durhaka kepada Allah; barangsiapa memusuhku, dan barangsiapa yang memusuhiku, maka ia telah memusuhi Allah 'Azza wa jalla."

      Dalam sebuah hadits Nabi disebutkan bahwa seorang sahabat datang kepada Rasulullah s.a.w. mengatakan bahwa  ia bertempat tinggal dikampung Bani Fulan, dan orang yang paling dekat ketetanggaannya. Kemudia Rasulullah s.a.w. mengutus Abu Bakar, Umar dan Ali untuk datang di masjid; maka merekapun berdiri didepan pintu masjid dan berseru: "Perhatikanlah, sesungguhnya empat puluh rumah adalah tetangg, dan tidak akan masuk surga orang yang tetangganya takut terkena gangguannya" (Tiwayat Thabrani).

      Dari hadits ini diperoleh ketentuan bahwa hubungan ketentanggannya meliputi empat puluh rumah; sepuluh rumah depan, sepuluh rumah kanan, sepuluh rumah belakang, sepuluuh rumah kiri. Untuk mempererat hubungan ketetanggaan ini struktur satuan sosial di Tanah Air kita amat menguntungkan, yaitu adanya Rukun Tetangga (RT) dalam lingkungan Rukun Warga (RW) dapat menjadi sarana untuk terlaksananya ajaran Islam mengenai hubungan ketetanggaan. 

      Perlu diperingatkan bahwa Islam dalam mengajarkan berbuat baik kepada tetangga atau mempererat hubungan ketetanggaan tidak hanya dikhususkan tetangga yang beragama Islam, tetapi juga yang berbeda agama. Dalam hadits riwayat Abu Daud dan Tarmudzi disebutkan bahwa keluarga sahabat Abdullah bin Umar pernah menyembelih kambing. Ketika kepadanya diantarkan daging kambing sembelihan itu ia bertanya: "Apakah kamu berikah hadiah kepada tetangga, kita yang beragama Yahudi itu? Aku mendengar Rasulullah s.a.w. berkata: "Malaikat Jibril selalu berpesan kepadaku agar berlaku baik kepada tetangga, hingga aku menyangka Malaikat Jibril akan memberikan hak waris dari harta peninggalan tetangganya."

      Tegur sapa antara orang-ornag yang bertetangga hendaknya dilakukan dengan menggunakan ucapan "Assalamu'alaikum" jika sama-sama beragama Islam. Bahkan ucapan salam itu diajarkan agar dapat diratakan dalam tegur sapa dikalangan sesama muslim, sebagai salah satu ciri kepribadian muslimnya.

      Hadits Nabi, riwayat Bukhari dan Muslim mengajarkan: "Ketika Rasulullah ditanya tentang ajaran Isalam mana yang lebih baik, beliau menjawab: "Engkau beri makan orang yang membutuhkan dan kau baca salam kepada orang yang telah kau kenal maupun orang yang belum kau kenal."

      Hadits Nabi, riwayat Abu Daud mengajarkan: "Orang yang paling baik bagi Allah adalah yag memulai/mendahului megucapkan salam."

      Hadits Nabi, riwayat Al-Bazzaar mengajarkan: "Hendaklah memberi salam orang yang berkendaraan kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan kaki kepada orang yang duduk, dan dua orang yang berjalan mana yang mendahului mengucapkan salam, maka dialah yang lebih utama."

      Hadits riwayat Muslim mengajarkan: "Hak muslim atas muslim ada enam perkara". Ketika ditanyakan kepada beliau apa saja enam perkara itu, beliau menjawab: "Jika kau berjumpa dengannya ucapkanah salam, jika ka mengundangmu penuhilah, jika ia minta nasehat berilah nasehat, jiaka ia bersin dan membaca "Alhamdulillah" doakanlah ia (dengan ucapan 'yarhamukallah), jika ia sakit jenguklah dan jika ia meninggal lawatlah (mengikuti sampai ia dikubur)."

      Demikian ajaran Al-Qur'an dan Hadits tentang bertetangga yang baik, yang terpenting adalah mengembangkan kepedulian kita kepada orang-orang di sekitar kita, termasuk tetangga sebagai orang yang tersekat dengan (rumah) kita.

      Seluruh rangkaian ibadah di bulan Ramadhan verkait erat pengembangan kepeduliaan kepada orang lain. Puasa, menahan makan-minum, mengajarkan kita berempati kepada orang-orang yang tidak selalu makan-minum sesuai kebutuhan. Zakat fitrah, selain membersihkan harta kita, juga berfungsi sosial yang sangat kuat. 'Idul Fitri, kembali fithri setelah saling bermaafkan atas segala salah, mengajarkan kepada kita untuk berjiwa besar mau mengakui kesalahan diri dan bisa memberi manf atas kesalahan orang lain. 

Abu Fahmi
(Sumber: H.A. Azhar Basyir, Citra Masyarakat)
Muslim, BPFE UII, 1984.


     Semoga dapat bermanfaat untuk Para Sahabat Pembaca dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan Sesama Muslim :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Minggu, 28 April 2013

Kata Bijak dan Mutiara dari "Uzumaki Naruto"


Rabu, 03 April 2013

Rumus Tukang Parkir

    Pernah melihat tukang parkir? Lihatlah, walaupun dilahan perkirnya begitu banyak mobil bagus dan mewah, tetapi tidak terlihat kesombongan sedikitpun. Begitu pula dengan silih bergantinya mobil, baik yang bagus dengan yang lebih bagus, ataupun yang lebih jelek tak juga membuatnya menjadi takabur atau minder. Bahkan, ketika diambil satu persatu sampai habis sekalipun, tak nampak rasa duka atau sedih karena merasa kehilangan.

Tentang Cinta Dunia

    APA  YANG dimaksud dengan dunia? Firman-Nya, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan,... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (AS. Al-Hadiid [57]: 20).